Ingin Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2030, Tiga Negara Ini Tunjuk 12 Kota

Penulis: Depe Ptr

Selasa 10 Apr 2018, 10:47 WIB

Ingin Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2030, Tiga Negara Ini Tunjuk 12 Kota — Timnas Argentina / via Gettyimages

Berita Sepak Bola: Argentina, Paraguay dan Uruguay telah menyepakati 12 kota di mana mereka ingin menjadi tuan rumah Piala Dunia ke-200 pada 2030. Asosiasi Sepakbola Argentina mengatakan rencana itu akan memberikan delapan kota ke Argentina dan masing-masing dua untuk Paraguay dan Uruguay. Namun, nama-nama kota belum diungkapkan.

Usia Tidak Menentukan Kapan Lionel Messi Ingin Pensiun

Pengajuan penawaran tidak akan dibuka selama empat tahun lagi, tetapi para pemimpin dari ketiga badan nasional mengatakan mereka ingin membuat tawaran secara bersama-sama.

Negara-negara Amerika Selatan diharapkan untuk menghadapi persaingan ketat untuk hak menjadi tuan rumah dari turnamen yang kemungkinan akan menampilkan 48 tim.

Uruguay menggelar Piala Dunia pertama pada 1930 dan telah lama diharapkan untuk mencari hak menjadi tuan rumah bersama Argentina. Paraguay kemudian bergabung dengan inisiatif itu.

Para pejabat sepak bola Argentina mengatakan mereka bertemu dengan kapten tim nasional Lionel Messi selama perjalanan ke Spanyol baru-baru ini dan mendapat dukungan penuh.

"Setiap saat kami bertemu, Messi bersedia membantu kami menyebarkan berita tentang kemungkinan bahwa ketiga negara akan mengajukan diri menjadi tuan rumah Piala Dunia," kata Sekretaris Olahraga Argentina, Carlos Mac Allister.

"Sangat penting bagi kami untuk merasa bahwa kami memiliki dukungan pemain dan itu benar-benar tidak terikat dari konotasi politik."

Messi dan striker Uruguay Luis Suarez telah secara terbuka mendukung rencana tersebut. Selama pertandingan persahabatan Argentina-Spanyol baru-baru ini, Messi memakai gelang bertuliskan "2030 bersama," tetapi dia absen karena cedera.

Sejauh ini, rekan penyelenggara tidak mengatakan berapa biaya turnamen jika mereka memenangkan tender.

"Hari ini, kami tidak bisa mengatakan berapa biaya akhir untuk masing-masing negara, tetapi itu tidak bisa diukur hanya dalam pembangunan infrastruktur," kata Menteri Olahraga Uruguay, Fernando Caceres.