Analisa: Lionel Messi Sekalipun Takkan Mampu Jadi Juru Selamat Argentina di Piala Dunia

Penulis: Rei Darius
Senin 26 Mar 2018, 22:41 WIB
Analisa: Lionel Messi Sekalipun Takkan Mampu Jadi Juru Selamat Argentina di Piala Dunia

Lionel Messi miliki tugas berat untuk selamatkan Argentina (Image: Getty)

Ligaolahraga.com -

Analisa: Dalam laga persahabatan di hari Jumat kontra Italia di Manchester, pelatih timnas Argentina, Jorge Sampaoli, berhasil meraih kemenangan namun menyadari bahwa pengertian di lapangan antara satu sama lain harus diperbaiki jika mereka ingin memenangkan trofi Piala Dunia 2018.

Selama 45 menit konferensi pers berlangsung, Sampaoli tanpa diduga mengungkapkan kesulitannya dan berkata jujur ketika ia diajukan segala pertanyaan soal timnas Argentina.

Setelah meninggalkan Paulo Dybala dan Mauro Icardi dari skuatnya, Sampaoli menyatakan dengan bersikeras bahwa mereka tidak mampu melakukan apa yang diinginkan atau diperlukan olehnya.

"Kasus Icardi serupa dengan Dybala," ucapnya. "Ada perbedaan besar antara performanya di Inter dan di Argentina. Saya tidak menutup kemungkinannya untuk bergabung ke Piala Dunia namun kami bekerja dalam jangka waktu pendek dan Anda harus memprioritaskan hubungan antar pemain di lapangan."

Setelah dituntut untuk bisa meloloskan Argentina dari babak kualifikasi, Sampaoli kini berusaha untuk menemukan formula ampuh dari skuatnya dalam jangka waktu pendek, setelah dia menghadapi Spanyol di laga persahabatan berikutnya pada hari Selasa (27/3) malam waktu setempat, dan mereka tidak akan saling berjumpa lagi hingga sepasang dua laga persahabatan sesaat sebelum hengkang ke Rusia.

Hal yang paling menjadi masalah adalah bukan karena dia tidak punya banyak waktu untuk menyatukan tim seperti layaknya Cile asuhannya empat tahun lalu, namun dia nampaknya memulai dari awal yang benar-benar nol.

Argentina baru mencetak dua golnya di babak kedua untuk mengalahkan Italia namun harus diketahui bahwa Gli Azzurri kini sudah gagal mencetak gol dari tiga pertandingan mereka dan hanya mampu melesakkan tiga gol dari tujuh pertandingan terakhir.

Terlepas dari kemenangan, yang diinginkan oleh Sampaoli adalah hubungan antar pemain yang sulit ia temukan di lini mana pun di lapangan. Dia memiliki para pemain yang mampu memproduksi momen brilian namun tim-tim lainnya seperti Spanyol, Brasil dan Jerman, memiliki para pemain kelas dunia yang memahami sistem yang diminta untuk dimainkan dan sudah terbiasa dengan posisi itu sejak beberapa waktu lalu.

Argentina diakui oleh Sampaoli sebagai tim yang sangat mengandalkan Messi dan dia benar soal itu. Sudah terlalu lama negara bersejarah dalam dunia sepak bola ini terlalu menggantungkan nasib kepada Messi.

Javier Mascherano memberikan semangatnya dalam skuat jika tak berbentuk raga di lapangan, dia bisa jadi pemimpin di ruang ganti namun tidak di lapangan. Carlos Tevez, yang banyak disebut oleh orang-orang Argentina sebagai pemain yang lebih baik dari Messi, sudah pasti di luar karier puncaknya pada saat ini dan tak bisa turut berkontribusi, demikian pula dengan Pablo Zabaleta.

Para pemain yang bisa dipilih oleh Sampaoli tidak berasal dari kelas atau karakter yang sama dan kemudian ingatlah bahwa beberapa dari mereka bahkan bukan pilihan utama di klub. Dua penjaga gawang senior mereka, yakni Sergio Romero dan Willy Caballero, adalah pelapis di Manchester United dan Chelsea, bahkan Willy baru melakoni debutnya di laga kontra Italia pada usia yang sudah menginjak 36 tahun saat ini.

Fabricio Bustos, bek kanan Independiente berusia 21 tahun, juga diberikan debut dan penonton reguler dari perkembangannya tahu betul bahwa ia tampil sangat berbeda seperti yang dipamerkannya di Liga Argentina. Di sisi lainnya, Nicolas Tagliafico diberikan kesempatan main untuk kedua kalinya. Jika bukan karena Nicolas Otamendi, yang alami peningkatan performa sejak musim dimulai, maka lini pertahanan akan sangat rapuh, bahkan dengan kembalinya Gabriel Mercado.

Ketidakhadiran Mascherano di lini pertahanan memberikan kesempatan bagi Lucas Biglia dan Leandro Paredes, dua opsi yang fungsional namun jauh dari yang dibutuhkan untuk pertarungan di Piala Dunia. Lalu seberapapun bertalentanya dia dan terlepas dari jumlah golnya, Ever Banega pun bisa dianggap demikian.

Dengan Sergio Aguero cedera serta Icardi dan Dybala tak ada dalam skuat, maka yang tersisa di lini serang adalah Angel Di Maria, pemain bintang lainnya yang mampu memproduksi momen magis namun cenderung membuat kejutan dengan membuang peluang, dan Gonzalo Higuain selalu menjadi kambing hitam atas kekecewaan orang-orang Argentina.

Banyak para pemain bertalenta selain itu, seperti Manuel Lanzini, yang mencetak gol indah ke gawang Italia; kemudian Lautaro Martinez yang mungkin menjadi bintang di masa depan; Marcos Acuna, mampu mencuri perhatian ketika menguasai bola sendirian. Namun benar-benar tidak ada yang mampu menjadi inspirator. Mungkin hal positif dari ini adalah Dybala dan Icardi kini akan mendapatkan kesempatan lagi.

Memang, pertandingan melawan Italia hanyalah persahabatan, namun tidak ada pertanda bahwa tim asuhan Sampaoli mampu memahami satu sama lain. Kombinasi yang paling meyakinkan adalah ketika Caballero, Otamendi dan Federico Fazio di babak pertama. Namun apa lagi setelah itu? Tidak banyak.

Sampaoli juga mengatakan pada hari Kamis (22/3) lalu bahwa Messi membuat semua orang di sekitarnya bermain dengan lebih baik. Itu memang benar dan sebagus itulah dia. Namun Argentina kurang memiliki persatuan antar setiap pemain dalam skuat, dan seberapa mampunya Messi melakukan hal itu.

Setelah 58 menit pertandingan berjalan di Etihad Stadium, setelah antusiasme penonton menurun untuk melakukan Mexican Waves di tribun, mereka mulai menyanyikan ketiadaan Messi. Menonton pertandingan berkualitas rendah itu membuat mereka merindukannya. Lebih mencemaskan lagi untuk Argentina adalah mereka akan jauh lebih merindukannya dan bahkan Messi pun mungkin takkan mampu menyelamatkan mereka di Piala Dunia.

Artikel Tag: Lionel Messi, Timnas Argentina, Piala Dunia 2018

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/bola/analisa-lionel-messi-sekalipun-takkan-mampu-jadi-juru-selamat-argentina-di-piala-dunia
2583  
Komentar

Terima kasih. Komentar Anda sudah disimpan dan menunggu moderasi.

Nama
Email
Komentar
160 karakter tersisa

Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar disini