Analisa: Musim Baru, Laga Napoli Kontra Juventus Tetap Klasik

Penulis: Rei Darius
Senin 04 Des 2017, 22:45 WIB
Analisa: Musim Baru, Laga Napoli Kontra Juventus Tetap Klasik

Juventus rayakan kemenangan atas Napoli (Image: Juventus)

Ligaolahraga.com -

Analisa: Laga antara Napoli dan Juventus di hari Jumat (1/12) lalu digadang-gadang akan berbeda dari musim-musim sebelumnya karena serangkaian statistik dan performa terbaru kedua tim di lapangan, namun nyatanya berakhir sama saja seperti musim sebelumnya.

Bukan rahasia lagi bahwa Il Partenopei memiliki ambisi untuk merengkuh Scudetto, para pemain mereka dengan senang hati mendiskusikan adanya Pakta Scudetto yang disepakati sejak pra musim lalu yang menyatakan bahwa para pemain bintang harus bertahan setidaknya semusim lagi untuk berusaha meraih titel pertama sejak era Diego Maradona pada tahun 1990 silam.

Mereka selalu tahu bahwa Juventus-lah yang menjadi penghalang jalan. Bersama dengan Inter, Roma dan Lazio, Il Partenopei kini mencuri perhatian setelah mengawali musim 2017/2018 dengan gemilang, sekali lagi dipuji-puji karena dianggap memainkan sepak bola menghibur di bawah asuhan Maurizio Sarri. Namun seperti yang diprediksikan sebelumnya bahwa Si Nyonya Tua akan menjadi penghalang terberat, sudah jelas apa yang diharapkan dari Napoli ketika Bianconeri bertandang ke selatan pada laga head-to-head di hari Jumat lalu.

Juventus bertandang dengan status sebagai tim yang paling subur usai mencatatkan 40 gol dari 14 kali bertanding, namun mereka tak lagi pemegang lini pertahanan tertangguh karena sudah kebobolan 14 kali. Predikat tersebut kini disandang oleh Napoli yang baru sembilan kali dibobol musim ini. Dua statistik ini merupakan kebalikan dari musim-musim sebelumnya dan ada ekspektasi bahwa laga akan berjalan berbeda kali ini bagi kedua tim.

Sarri tetap menggunakan formasi andalannya, 4-3-3, formasi yang tak banyak berubah ketimbang musim lalu. Namun tidak demikian dengan tim tamu, Juventus secara mengejutkan menyusun formasi pohon Natal 4-3-2-1, selain itu juga lebih menurunkan pemain yang biasanya jarang mengisi starting line-up seperti Mattia De Sciglio, Medhi Benatia dan Kwadwo Asamoah.

Dan sementara itu, sempat ada perbincangan soal siapa yang menjadi penyerang utama setelah Gonzalo Higuain diragukan karena baru saja melalui operasi jari tangan. Namun memang dirinya benar-benar ditakdirkan main di laga ini, lantaran cedera dadakan yang diderita oleh Mario Mandzukic sehari sebelum laga membuat Massimiliano Allegri mengaku harus paksakan Higuain bermain dalam laga ini, dengan tangannya dibungkus oleh gips.

Tentu masih segar dalam ingatan semua orang tentang kepergian striker asal Argentina tersebut dari Stadio San Paolo dengan mahar 90 juta euro (1,4 triliun rupiah) pada musim panas tahun lalu yang berjalan dengan kontroversial. Dan Higuain kembali disambut dengan cemoohan dari mantan fansnya sendiri sedari peluit kick-off dibunyikan oileh wasit. Namun nampaknya itu tidak banyak memengaruhi psikisnya lantaran kombinasinya dengan Paulo Dybala sukses melahirkan gol saat laga baru berusia 13 menit.

Yang terjadi sebenarnya adalah rencana cerdas dari Allegri, beberapa performa memukau secara individual dan mungkin sedikit keberuntungan. Formasinya memang benar-benar mirip dengan yang sering digunakan oleh Carlo Ancelotti, namun ketika Juve kehilangan penguasaan bola, dengan sangat cepat mereka berubah ke 4-4-1-1.

Blaise Matuidi menjadi pengisi sayap kiri dan Douglas Costa menjadi pemeran di sisi sayap satunya lagi, sang winger asal Brasil tersebut kemudian sukses mencegah operan Mario Rui untuk mengelabuinya. Namun mungkin faktor terbesarnya ada pada Dybala yang dengan cerdas menguntit Jorginho, sang striker berjuluk La Joya itu membatasi sang gelandang timnas Italia untuk menjadi pengatur serangan Napoli.

Lantaran Lorenzo Insigne dan Marek Hamsik kehilangan ketajaman mereka, Il Bianconeri sukses mencatatkan nirbobol (clean sheet) perdana dalam kunjungannya ke Napoli sejak Maret 1997, terlepas dari beberapa kali operan ceroboh yang diperlihatkan oleh tim tamu pada babak kedua.

Mereka akan memerlukan performa yang jauh lebih bagus jika ingin terus bersaing di papan atas dan akhirnya mengklaim gelar Scudetto secara beruntun, dan ketika Inter mengunjungi Turin pada akhir pekan nanti, kualitas mereka akan diuji sekali lagi.

Namun demikian, untuk saat ini mereka boleh merayakan kemenangan yang hebat dalam situasi yang sulit, selagi musuh-musuh mereka tetap menebak apa yang mungkin akan terjadi nantinya. Semakin berubah keadaan, semakin sama keadaan bagi Napoli dan Juventus.

Artikel Tag: Napoli, Juventus, Maurizio Sarri, Massimiliano Allegri, Gonzalo Higuain, Paulo Dybala

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/bola/analisa-musim-baru-laga-napoli-kontra-juventus-tetap-klasik
830  
Komentar

Terima kasih. Komentar Anda sudah disimpan dan menunggu moderasi.

Nama
Email
Komentar
160 karakter tersisa

Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar disini