Bobotoh Jengah Manajemen Persib Sering Labrak Aturan

Berita Liga 1 Indonesia: Gerakan Bobotoh yang tergabung dalam Kelompok Peduli Persib Bandung jengah dengan ulah manajemen PT. PBB. Menurutnya apa yang kerap dilakukan petinggi Persib sudah kelewat batas dan membuat Bobotoh merasa malu.

Kiprah Persib yang jauh dari harapan jadi barang tentu melecut amarah Bobotoh. Ditambah sepak terjang manajemen di musim 2017 ini yang condong merusak reputasi Persib dan Bobotoh. Lantaran manajemen kerap memaksakan kehendak dan melabrak aturan.

Salah satu koordinator aksi ini, Tobias Ginanjar mengatakan di musim ini Persib kerap mengakali keadaan yang merugikan mereka. Terlebih pemilik Persib, Glen Sugita adalah Komisaris dari PT. Liga Indonesia Baru yang merupakan operator kompetisi.

"Manajemen sering melabrak regulasi, PT. LIB udah hukum Persib tanpa penonton tiba-tiba disiasati boleh memakai penonton tanpa atribut, yang boleh nonton jadinya penonton umum yang ternyata Bobotoh juga," tutur pria yang akrab disapa Tobi ini pada awak media di Graha Persib, Selasa (17/10/2017).

"Lalu ada beberapa yang lain lah, mengenai pemain yang tadinya ada u-23 tiga pemain tapi karena pemain U-23 Persib terpanggil timnas jadi diubah regulasinya dan jadi dibebaskan," lanjutnya.

Selain itu masih banyak lain ulah manajemen yang cukup membuat Bobotoh harus menanggung malu dari klub dan suporter lain. Dia pun menyayangkan kebiasaan para petinggi manajemen untuk duduk menyaksikan laga di bench.

Untuk mengakali regulasi, mereka pun menuliskan jabatan mereka sebagai kitman di Daftar Susunan Pemain (DSP). Menurutnya akan lebih elegan ketika para bos-bos ini menonton laga dari tribun kehormatan.

"Regulasinya manajer wajib dan itu sudah tepat hanya yang lain ada beberapa masuk menjadi kitman dan lain-lain, Itu ga perlu, justru akan lebih terhormat jika ada di tempat penonton," ujar Tobi.

Tidak sampai disitu, Persib juga sampai mengakali jabatan juru racik taktik. Saat ini tercatat nama pelatih utama ialah Emral Abus. Padahal sosok yang sesungguhnya menangani tim itu adalah Herrie Setyawan.

Hanya saja Herrie masih terkendala dengan lisensi kepelatihan. Sehingga Persib seolah meminjam lisensi Emral dan hanya datang saat jumpa pers jelang laga serta saat pertandingan, sementara untuk latihan sehari-hari dipegang Herrie.

"Kemarin lawan PSM, pelatih Robert ibaratnya menyindir, ketika bertanya pelatih Persib itu siapa. Itu sindiran telak harusnya jadi introspeksi manajemen Persib," ungkap pria yang merupakan ketua dari Viking Frontline ini.

Artikel Tag: Bobotoh, Persib, Bandung, Kuswara S. Taryono, manajemen, Liga 1, PT. PBB, demo, Tobias Ginanjar