Ragam Liga Italia: Barisan Para Pemain Muda Juventus Janjikan Masa Depan Cerah

Penulis: Rei Darius
Senin 31 Jul 2017, 23:30 WIB
Ragam Liga Italia: Barisan Para Pemain Muda Juventus Janjikan Masa Depan Cerah

Juventus kini adalah gabungan pemain muda dan tua (Image: Juventus)

Ligaolahraga.com -

Ligaolahraga - Ragam Liga Italia: Setelah menempati posisi ketujuh klasemen di dua musim beruntun, Juventus memercayakan tim kepada banyak pemain veteran yang kemudian menjadi kunci dalam kesuksesan mereka merajai Liga Italia dalam enam musim belakangan.

Kini Il Bianconeri adalah klub terhebat di Italia dengan berupaya untuk tetap menjadi penguasa dan mendatangkan sejumlah pemain terbaik di negara semenanjung itu yang memiliki masa depan menjanjikan.

Selagi para pemain veteran seperti Gianluigi Buffon, Andrea Barzagli, Giorgio Chiellini dan Claudio Marchisio masih bisa menjadi kunci bagi tim, namun kenyataannya mereka tidak akan bisa bertahan dalam waktu yang lebih lama mengingat usia mereka. Manajemen cerdas Juventus telah menyadari ini dan telah aktif beraksi di bursa transfer untuk merekrut para pengganti mereka satu per satu.

Mattia Caldara

Sudah menjadi hal yang lumrah bagi Juventus untuk memperkuat lini pertahanan lebih dulu. Sebagai potensi pengganti Barzagli dan Chiellini, Juventus dengan jeli melihat bakat bek tengah Atalanta, Mattia Caldara, sebagai calon pengganti jangka panjang. Usai tampil mengagumkan dengan Gli Orobici musim lalu, Giuseppe Marotta selaku Direktur Umum klub tak membuang waktu untuk merekrutnya dengan harga 15 juta euro (228 miliar rupiah) yang bisa meningkat hingga 25 juta euro (381 miliar rupiah) bergantung pada performa. Pada usianya yang baru 23 tahun, Caldara masih memiliki masa depan panjang dan gemilang, juga sudah mewakili Italia di tingkat U-21.

Bersama dengannya di timnas Italia U-21, Caldara ditemani oleh Daniele Rugani. Pemain berusia 22 tahun yang sudah berada di klub selama dua musim terakhir dan telah memperlihatkan peningkatan kemampuan secara konsisten selama itu. Ia direkrut kembali ke Turin dengan mahar 4 juta euro (61 miliar rupiah) dari Empoli pada tahun 2015.

Pada musim pertamanya di klub, sang defender belia kurang mendapatkan menit bermain dan lebih dipercayakan bermain di level domestik dengan koleksi 11 penampilan. Namun demikian, pada musim lalu Massimiliano Allegri memberikan jatah bermain yang lebih untuk Rugani dan bahkan tampil di dua laga Liga Champions. Rugani mungkin melakoni menit bermain yang tak jauh berbeda pada musim pertamanya, namun sudah jelas bahwa Juve jauh lebih memercayakan sang defender. Dengan Leonardo Bonucci pindah ke Milan dalam transfer yang mengejutkan semua orang, Rugani diperkirakan akan lebih sering mengisi jantung pertahanan Juventus.

Dengan Caldara dan Rugani yang sudah dilatih dan bermain bersama di Piala Eropa U-21 di musim panas ini, maka tak ada alasan bahwa mereka akan kesulitan membangun kerja sama di level klub untuk Juventus. Sepanjang turnamen, duo bek tengah ini memamerkan kekompakan yang luar biasa dan mengantarkan Italia ke babak semifinal.

Di lini tengah, Juventus memang tak memiliki permata yang terang benderang sebab Marotta masih tetap belanja di pasar transfer untuk menemukan gelandang demi meningkatkan kualitas mereka di Liga Champions.

Rolando Mandragora

Rolando Mandragora mungkin salah satu yang bertalenta. Lahir di Naples, Mandragora menebus tim akademi Genoa pada usia 14 tahun. Setelah tiga musim bermain di Primavera, sang gelandang mencatatkan debut pada laga kontra Juventus yang berakhir dengan kemenangan 1-0 bagi Genoa di tahun 2014 lalu. Dua tahun kemudian, dia benar-benar dibeli oleh Bianconeri dengan mahar hanya seharga 6 juta euro (91 miliar rupiah). Sayangnya sang pemain belia menderita cedera metatarsal di kaki kanan selagi melakoni masa pinjaman ke Pescara yang membuatnya absen untuk waktu yang lama.

Setelah benar-benar pulih, Mandragora tetap berada di Juventus selama musim 2016/2017 dan melakoni debutnya melawan mantan klubnya, Genoa. Namun demikian, tidak ada yang membantah bahwa dia akan sulit mendapatkan menit bermain di musim depan. Sebagai imbasnya, pemain berusia 20 tahun ini dirumorkan akan kembali ke Genoa sebagai pemain pinjaman demi mendapatkan menit bermain.

Nama lain di lini tengah adalah Rodrigo Bentancur yang diharapkan tinggi-tinggi oleh Juventus. Setelah menerima opsi pertama untuk merekrut Guido Vadala, Franco Cristaldo, Bentancur dan Adrian Cubas dalam negosiasi kontrak Carlos Tevez ke Boca Juniors, Juventus merekrut gelandang asal Uruguay ini dengan mahar 9,5 juta euro (144 miliar rupiah). Lebih jauh lagi ada kesepakatan dalam kontraknya yang membuat Juve harus berbagi keuntungan 50:50 dengan Boca dalam penjualan Bentancur di masa depan.

Allegri disebut-sebut sudah lama menginginkan sang gelandang belia dan kabarnya telah meminta langsung kepada sang pemain untuk bergabung dengan skuat pra musim daripada meminjamkannya ke klub lain, seperti yang diperkirakan sebelumnya. Sebagai tambahan, Bentancur adalah salah satu dari dua slot pemain non Eropa yang didaftarkan oleh Juventus yang berarti klub menganggapnya spesial hingga harus mengorbankan jatah pemain non Eropa. Bentancur sendiri sudah bermain di Piala Dunia U-20 untuk Uruguay di tahun ini dan skill-nya membuat publik terkagum.

Rodrigo Bentancur

Luca Clemenza, 19 tahun, adalah nama gelandang lainnya yang memiliki masa depan gemilang. Pada saat ini ia bermain untuk tim Primavera dan sempat menarik perhatian sejumlah klub-klub Italia dan rumornya dia akan bergabung sebagai pemain pinjaman dengan mantan pelatihnya di Primavera, Fabio Grosso, yang melatih Bari di Serie B.

Soal lini serang, Juventus sudah memiliki bintang berprospek cerah dalam diri Paulo Dybala, bersama dengan rekrutan anyar, Douglas Costa, yang merupakan para pemain yang telah terbukti kualitasnya. Dengan Dybala dan Costa, Juventus takkan kekurangan kreatifitas dan tak terprediksi di sepertiga akhir lapangan.

Federico Bernardeschi adalah pemain lain yang bisa diandalkan oleh Juve di lini serang untuk waktu yang lama usai resmi direkrut dari Fiorentina seharga 40 juta euro (610 miliar rupiah) pada musim panas ini. Koleksi 11 gol dan empat assist-nya di musim lalu di Serie A membuat ia sudah terbukti di liga domestik. Pada usia 23 tahun, Bernardeschi sudah dihargai semahal itu dan berkembang dengan konsisten di tiap tahunnya. Ia mampu bermain di kedua sisi sayap bahkan di belakang striker, dia akan cocok dengan sempurna dalam formasi baru yang diterapkan oleh Allegri, yakni 4-2-3-1.

Bernardeschi

Marko Pjaca, seperti Bernardeschi, harusnya cocok dengan posisi sayap dalam formasi Juve. Sayangnya pemain timnas Kroasia ini gagal membuktikan peningkatan performa di musim debutnya di Italia lantaran diganggu oleh masalah cedera dalam dua periode waktu yang berbeda. Setelah menderita cedera ligamen lutut (ACL) di jeda internasional, banyak yang mencemaskan masa depan Pjaca di Turin. Rumor yang beredar menyebutkan bahwa dia mungkin dipinjamkan ke Fiorentina sebagai kesepakatan dalam transfer Bernardeschi, namun agennya tak menyetujui klaim tersebut.

Dengan Pjaca baru akan kembali ke lapangan di bulan November, dia akan berharap untuk bisa segera mendapatkan kepercayaan dari pelatihnya dan melupakan masalah cedera. Lagipula, dia sudah menunjukkan potensi yang bagus di sini sepanjang musim dan mungkin akan bagus untuk kedalaman skuat.

Tak berhenti sampai situ saja, kualitas lini serang Juventus masih memiliki Riccardo Orsolini dan Moise Kean. Setelah mengamankan jasa Orsolini dari Ascoli seharga 6 juta euro (91 miliar rupiah), sudah jelas bahwa Juventus memiliki salah satu pemain dengan masa depan paling cerah di Italia. Pada musim panas ini saja, sang winger telah mendapatkan penghargaan Golden Boot di gelaran Piala Dunia U-20 dan membawa Italia menyudahi turnamen sebagai juara ketiga. Ia merupakan pemain yang andalkan kaki kiri, Orsolini terbiasa bermain di sayap kanan, kemudian menusuk ke tengah dan melepaskan tembakan melalui kaki andalannya, jurus yang serupa dengan Arjen Robben.

Orsolini

Bersama dengan Caldara, Juventus meminjamkan Orsolini ke Atalanta untuk dua tahun ke depan. Di Bergamo, dia memiliki panggung yang cocok untuk membuktikan talentanya di lingkungan yang mendukung. Di bawah asuhan Gian Piero Gasperini dan formasi ofensif 3-4-3 andalannya, Orsolini akan mendapatkan banyak kesempatan untuk membuktikan kualitasnnya.

Moise Kean adalah pemain lainnya yang diharapkan memiliki masa depan cerah. Dianggap serupa dengan Mario Balotelli, Kean memiliki atribut yang dibutuhkan untuk menjadi striker modern, yakni fisik, kecepatan dan penyelesaian tajam. Musim lalu dia memecahkan dua rekor untuk Juve dengan menjadi pemain kelahiran 2000 pertama yang tampil di Liga Champions dan mencetak gol di salah satu dari lima liga terbesar di Eropa. Usai mencatatkan 11 gol dan lima assist di kancah Primavera musim lalu, sudah jelas bahwa Kean juga siap untuk ambil langkah selanjutnya dalam karier.

 

Artikel Tag: Juventus, Mattia Caldara, Paulo Dybala, Daniele Rugani, Rolando Mandragora, Rodrigo Bentancur, Federico Bernardeschi, Riccardo Orsolini, Moise Kean

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/bola/ragam-liga-italia-barisan-para-pemain-muda-juventus-janjikan-masa-depan-cerah
12312  
Komentar

Terima kasih. Komentar Anda sudah disimpan dan menunggu moderasi.

Nama
Email
Komentar
160 karakter tersisa

Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar disini