Berita Badminton: Regenerasi Lambat Faktor Utama Macetnya Bibit Unggul Bulutangkis Indonesia

Penulis: Yusuf Efendi
Jumat 26 Mei 2017, 07:30 WIB
Berita Badminton: Regenerasi Lambat Faktor Utama Macetnya Bibit Unggul Bulutangkis Indonesia

Marcus Fernaldi Gideon-Kevin Sanjaya Sukamuljo/[Foto:PBSI]

Ligaolahraga.com -

Berita Badminton: Indonesia bisa dibilang berada dalam kemunduran setelah gagal melaju ke babak perempatfinal untuk pertama kali dalam sejarah Piala Sudirman. Padahal Indonesia adalah penggagas sekaligus penyelengara pertama kali turnamen tersebut pada tahun 1989 lalu yang berhasil menjadi juara kala itu.

Tahun 1970-an sampai dengan pertengahan tahun 90-an adalah puncak generasi emas Indonesia diajang bulutangkis, nama-nama besar seperti Susy Susanti, Alan Budikusuma, Ricky Subagja/Rexy mainaky adalah salah satu contoh pemain yang sangat ditakuti oleh pemain manapun kala itu.

Selepas itu muncul generasi Taufik Hidayat yang tidak diragukan lagi kehebatannya yang sukses mengawinkan gelar Asian Games, kejuaraan Dunia dan juga Olimpiade.

Setelah Taufik hidayat pensiun, belum ada lagi para pemain yang sanggup menjadi andalan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir secara konsisten, terlepas dari suksesnya pasangan Hendra Setiawan/Markis Kido yang meraih medali emas Olimpiade Beijing 2008 lalu dan juga pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang menyambung tradisi emas di Olimpiade Rio 2016.

Proses regenerasi tampaknya menjadi pekerjaan rumah yang sangat sulit bagi pengurus PBSI saat ini.

"Harus kita akui memang regenerasi kita kurang cepat, saya melihat ini jadi hal yang utama, ini pun yang menjadi fokus utama di kepengurusan Pak wiranto ini. Bagiamana mempercepat regenerasi. Kita tidak bisa mengandalkan pemain-pemain senior, kita bisa melihat, bagaimana Denmark diatas kertas mereka unggulan dua, tetapi sebetulnya kita bisa menang dari mereka yang bermaterikan pemain muda. Kedepannya inilah yang harus kita lakukan, bagaimana kita mematangkan mereka, mempercepat regenarasi. Kalau dibilang bibit kita kurang, tentu tidak, kita memang harus kerja keras," kata Susy Susanti selaku Ketua Pembinaan dan Prestasi PP PBSI.

Tak siap dalam menghadapi perubahan olahraga dunia disebut juga menjadi penyebab para pemain Indonesia sulit bersaing karena banyak negara yang mempunyai para pemain dengan kemampuan yang sangat baik di setiap sektor.

"Memang kita pernah mendominasi, Tiongkok pun pernah ada di titik terburuk mereka, bukan kami membela diri, dengan hasil yang kita dapat di Piala Sudirman kali ini pun tidak ada yang harus saling menyalahkan. Yang penting kita mau bekerja keras dan berusaha ke depannya, harus ada perubahan dari segi latihan. Kita tidak bisa membandingkan bagaimana prestasi kita pada masa lalu. Menanggalkan nama besar itu memang sulit, tapi kita juga melihat perubahan zaman. Perubahan bagaimana bulutangkis kian mendunia, bagaimana atlet perorangan seperti ada atlet dari Israel, Turki, Spanyol, bahkan Islandia," ungkap Susy.

Apapun itu tentunya kita semua berharap agar bulutangkis Indonesia bisa kembali berjaya. Dengan tekat dan juga kerja keras dari semua pihak semoga semua itu akan segera terwujud.

Artikel Tag: fitriani, Anthony Sinisuka Ginting, Vicor Axelsen, piala sudirman 2017

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/badminton/berita-badminton-regenerasi-lambat-faktor-utama-macetnya-bibit-unggul-bulutangkis-indonesia
2829  
Komentar

Terima kasih. Komentar Anda sudah disimpan dan menunggu moderasi.

Nama
Email
Komentar
160 karakter tersisa

Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar disini