Berita Liga Italia: Buffon Bicara Soal Kontroversi Jumlah Scudetto Juventus Karena Calciopoli

Ligaolahraga - Berita Liga Italia: Gianluigi Buffon buka suara soal jumlah keseluruhan Scudetto yang diraih oleh Juventus sebab banyak yang memperdebatkannya sebab ada dua Scudetto yang dicopot pada tahun 2006 lalu karena Calciopoli.

Il Bianconeri baru saja merengkuh gelar Scudetto keenam secara beruntun, yang ke-35 secara keseluruhan namun Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) dan dunia mengakuinya sebagai yang ke-33 karena dua di antaranya dicopot usai skandal Calciopoli menguak pada tahun 2006.

Bagu Buffon sendiri ini adalah yang ke-10, bukannya kedelapan seperti yang diklaim orang-orang dan ia memberi penekanan dalam kolom yang ditulisnya untuk La Stampa.

"Saya memiliki enam Scudetto beruntun, namun juga 10 dalam karier saya (termasuk dua yang dicopot karena skandal Calciopoli)," tulis Buffon. "FIGC, Wikipedia atau Lega (Serie A) mengatakannya delapan. Saya tidak akan berbicara soal wasit, hakim atau hukum, namun tak ada yang bisa membantah tentang hak saya merasakan semua trofi itu."

"Cinta pertama saya adalah gadis yang saya temui di SMA, namun itu adalah cinta yang tak terbalas. Namun apa lagi yang penting, bagi saya adalah cinta. Pengakuan bukanlah segalanya dalam hidup. Beberapa lagu dari Vasco dan puisi Neruda sangat merasuk kepada saya. Saya tidak menulisnya, namun itu sangat berkaitan dengan saya sebab seperti yang pernah ditulis oleh Troisi dalam Il Postino, puisi bukanlah tentang siapa yang menulisnya, namun tentang siapa yang dibantu olehnya."

"Tidak ada kontroversi, tak ada kesediaan untuk membuka bab yang telah tertutup. Hanya kebanggaan tentang apa yang telah saya buat, menangkan dan taklukan di lapangan. Tak pernah sendirian, selalu dengan tim."

Pada tahun 2006 terjadi eksodus besar-besaran dalam skuat Juventus dengan banyaknya pemain bintang yang hengkang, namun Buffon beserta Pavel Nedved, Alessandro Del Piero, David Trezeguet dan Mauro Camoranesi memutuskan bertahan ketika klub dipastikan terdegradasi ke Serie B.

"Sebuah kebanggaan yang datang kepada saya pada musim panas 2006. Musim panas yang benar-benar panas dan penuh dengan hiruk pikuk, sebuah musim panas yang dipahami untuk hengkang dan eksodus yang tak bisa disalahkan."

"Namun juga sebuah musim panas tentang penciptaan dan hasrat untuk mengubah sejarah. Bahkan untuk menulis sejarah. Tak seorang pun menyukai kami, tidak ada yang mengikuti kami. Saya berbicara soal Pavel, Alex, David, Camo dan kemudian saya sendiri."

"Kami memutuskan untuk tetap bertahan untuk menghargai seragam, klub dan penggemar. Kami kehilangan segalanya untuk meraih banyak hal yang tak bisa diukur atau ditukar, yaitu rasa hormat dan kasih sayang. Menemukan nilai-nilai untuk sebuah grup dan tim, sebab tanpa kami maka tak akan ada kemenangan, rekor dan penaklukan."

Artikel Tag: Gianluigi Buffon, Juventus, Calciopoli, Scudetto