Berita Sepak Bola Nasional: Nostalgia Djanur Injakkan Kaki Lagi di Stadion Teladan Medan

Liga Olahraga - Berita Sepak Bola Nasional : Persib akan berlaga menghadapi tim tuan rumah PSMS Medan dalam laga uji coba. Pertandingan 2 tim Perserikatan itu pun akan diselenggarakan di Stadion yang bersejarah, Stadion Teladan, Medan.

Ternyata titel 'bersejarah' untuk Stadion Teladan bukan hanya milik warga Medan saja. Pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman pun ternyata memiliki ikatan emosional dengan stadion berkapasitas 20 ribu penonton tersebut. Karena dia pernah tumbuh bersama klub yang mempunyai homebase di Medan.

Djadjang yang tumbuh bersama Persib junior dan moncer di Sari Bumi Raya membuat tim peserta Galatama, Mercu Buana tertarik meminangnya. Akhirnya di tahun 1982, pria asal Majalengka itu pun tinggal di Medan. Klub milik Probosutedjo itu pun menjadi pelabuhan Djanur selama 3 tahun.

Selama 3 tahun bermain untuk Mercu Buana, Djanur pun menghabiskan banyak partai di Stadion Teladan. "Dulu selain PSMS, Mercu Buana sama Pardedetex juga memakai Stadion Teladan sebagai home base. Jadi saya sering juga main di Teladan," ujar Djanur kepada wartawan.

Pelatih berusia 58 tahun itu pun menyebut bahwa dia mempunyai banyak pengalaman indah ketika merumput di Teladan. Karena saat itu, dia sedang berada dalam usia emasnya. Secara permainan, Djanur pun mengatakan bahwa dirinya sedang menginjak top performace-nya di Teladan.

"Pastinya banyak memory, saya main di Mercubuana itu lagi bagus-bagusnya main," tutur Djanur.

Bukan cuma urusan permainannya yang membuat lawan kelimpungan, ternyata seorang gadis juga dibuatnya tergila-gila. Miranda Panggabean yang merupakan putri dari manajer tim, Kamaruddin Panggabean pun akhirnya jatuh ke pelukan Djanur. Sejoli itu pun kini sudah dikaruniai 4 anak perempuan dan 3 cucu.

Djanur sendiri mengaku performa dia yang begitu apik di Teladan terbantu suport dari sang istri. "Memang waktu itu, istri selalu menyempatkan hadir ke stadion untuk nonton pertandingan. Jadi semakin berlipat motivasi untuk bermain bagus," tuturnya.

Namun, panggilan jiwa sebagai putra asli Priangan membuat Djanur tidak bisa terus berada di Medan. Ketika Mercu Buana dinyatakan bangkrut, dia memutuskan kembali membela Persib. Comeback dia ke skuat Maung Bandung di musim 1986 pun dirayakan dengan satu trofi juara ketika menaklukan Perseman Manokwari di laga final

Artikel Tag: djanur, Djadjang Nurdjaman, Persib, PSMS, medan, Uji coba, Stadion Teladan, Mercu Buana