Berita Liga Spanyol: Zinedine Zidane & kunci kesuksesannya tangani Real Madrid

Ligaolahraga - Berita Liga Spanyol: Dibandingkan dengan aspek taktik dan strategi tim, namun nampaknya karisma dan manajemen yang diterapkan oleh Zinedine Zidane adalah hal yang membawa hasil positif untuk Real Madrid di musim ini.

Dalam jangka waktu hanya empat bulan, Zinedine Zidane sukses memberikan hasil positif bagi Real Madrid dengan membawa mereka tampil di laga final Liga Champions musim ini.

Jika Los Blancos sukses mengalahkan rival sekotanya, Atletico Madrid, di tanggal 28 Mei nanti, maka Zidane akan kembali mencatatkan sejarah bagi klub yang terakhir kali dibawanya menjadi juara Liga Champions di tahun 2014 sebagai asisten pelatih Carlo Ancelotti.

Kunci kesuksesan Zizou mungkin lebih kepada perilaku dan aura yang dimilikinya daripada kemampuannya meramu taktik. Dia menggantikan Rafael Benitez di bulan Januari lalu, hanya 18 bulan setelah ditugaskan sebagai pelatih tim junior Madrid, walau meraih hasil yang tak meyakinkan.

Sebagai pemain, terakhir kali Zidane mengangkat trofi si kuping besar adalah di tahun 2002 melalui tendangan voli ke gawang Bayer Leverkusen yang membawa Los Galacticos meraih gelar kesembilan klub di kompetisi paling bergengsi di benua biru tersebut.

Tak hanya sukses membawa Madrid ke final 14-nya di kompetisi Eropa, ia juga menjadi pelatih yang meraih poin terbanyak dalam sejarah Madrid di 20 laga pertama La Liga dengan catatan meraih 17 kemenangan, dua kali ditahan imbang dan hanya sekali menelan kekalahan.

Hal tersebut kemudian membuat Madrid memaksa Barcelona menunda perayaan gelar juara hingga pekan terakhir, meski sebelumnya Blaugrana telah unggul sembilan poin dari seteru abadinya tersebut. Namun para fans Madrid mungkin ingin tahu apa yang dimiliki oleh Zidane dan tidak dimiliki oleh dua pelatih sebelumnya, yakni Benitez dan Ancelotti.

Era Zidane dimulai dengan mengandaskan Deportivo La Coruna dengan skor telak 5-0 dan kemenangan besar atas Sporting Gijon serta Espanyol. Namun ia dipaksa untuk menelan pil pahit saat melakoni El Derbi Madrileno lantaran kalah dengan skor 1-0 dari Atletico Madrid. Sejak saat itu, Real selalu meraih kemenangan dalam 12 laga terakhir di liga domestik.

Jalan mereka ke final Liga Champions pun tak terbilang mudah, sempat terganjal karena dikalahkan Wolfsburg dengan skor 0-2 di Jerman dan hanya unggul satu gol dari Manchester City berkat gol bunuh diri Fernando.

Seperti yang dilakukan oleh Benitez, Zizou pun mengutus Casemiro sebagai penyeimbang antara serangan dan bertahan di lini tengah, menyingkirkan nama-nama besar seperti James Rodriguez dan Isco. Namun tak seperti Benitez ia berhasil meraih hasil-hasil positif dengan taktik ini.

"Dia adalah seorang legenda klub dan hal itu membuat kami lebih termotivasi ketika berlatih dengannya." ucap Sergio Ramos, kapten klub. Zidane juga berhasil menangani ego pemain bintang seperti Cristiano Ronaldo dan Gareth Bale.

"Kami selalu berada dibelakang Zidane, sebab dia adalah orang yang rendah hati dan senang untuk mendengarkan. Hal itu membuat segalanya lebih mudah." ujar mega bintang asal Portugal.

Zidane sering merendah jika dipuji, malah dia selalu melempar pujian kepada para pemainnya dan sering mengatakan bahwa ia hanya pantas berada di klub jika mampu memenangkan trofi.

Mampu membawa klub ke gelar Liga Champions kesebelas akan membuatnya semakin dicintai oleh fans Madrid dan menjamin masa depannya. Namun begitu, ia masih memiliki perjalanan panjang sebelum dianggap sebagai salah satu pelatih terbaik di dunia.

Artikel Tag: Zinedine Zidane, Real Madrid, La Liga, liga champions, Rafael Benitez, Carlo Ancelotti, Cristiano Ronaldo, Sergio Ramos, Berita Liga Spanyol